Home Silsilah Blog Lain-lain Lain-lain Buku-tamu Lain-lain

Arsip untuk ‘Seni Budaya’ Kategori

Sejarah Pengajian Sanganan Masjid Agung Kudus

Monday, July 8th, 2024 |

Oleh : Moh. Aslim Akmal

Pengajian sanganan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut nama sebuah majlis ta’lim di Masjid Agung Kudus. Majlis ta’lim tersebut diprakarsai atau didirikan oleh K.H.R. Asnawi Bendan Kudus (1861-1959), berbentuk pengajian umum, dan diasuh sendiri oleh K.H.R. Asnawi Bendan sampai tiba usia sepuh. Pada awalnya pengajian sanganan bertempat di pendopo kabupaten Kudus atas permintaan bapak Subarkah selaku bupati Kudus tahun 1945. Pengajian tersebut diselenggarakan sekali setiap tanggal 9 pada bulan kalender hijriyah sesudah shalat isya’. Setelah bapak Subarkah dimutasi ke daerah lain pada tahun 1946 majlis pengajian sanganan dipindahkan oleh K.H.R. Asnawi ke Masjid Agung Kudus yang berada di sebelah barat tidak jauh dari pendopo kabupaten, di kawasan alun-alun. Selain sebagai sosok yang berjiwa pejuang K.H.R. Asnawi mempunyai jiwa pendidik yang sangat kuat. Masjid, madrasah, pondok pesantren, dan majlis ta’lim menjadi tempat kiprahnya untuk mendidik dan memberdayakan kaum muslimin agar menjadi generasi yang qawwiyul amin. Di pondok Bendan, K.H.R. Asnawi memiliki wiridan pengajian tafsir Jalalain selama di bulan Ramadhan. Setiap tanggal 29 Rabiul awal K.H.R. Asnawi menyelenggarakan majlis maulid nabi bertempat di pondok Bendan. Majlis sekali dalam setahun ini dirangkai dengan acara khataman al-Qur’an bin nadhar dan bil ghaib yang diasuh oleh putranya, H. Muhammad Zuhri.

Di pondok Bendan, K.H.R. Asnawi juga mengadakan majlis nasihat sekali dalam sebulan yang dinamakan pengajian patbelasan. Majlis ta’lim tersebut diselenggarakan setiap tanggal 14 bulan hijriyah. Majlis tersebut banyak diikuti oleh kaum muslimin muslimat dari berbagai penjuru kota Kudus dan sekitarnya. Di majlis ini K.H.R. Asnawi selain memberikan nasihat agama juga nasihat yang dapat membangkitkan semangat cinta tanah air atau nasionalisme kepada para peserta pengajian. Karena dianggap membahayakan kekuasaan kolonial Jepang, akhirnya majlis tersebut dilarang.

Rangkaian acara dalam susunan majlis ta’lim yang diasuh oleh K.H.R. Asnawi adalah iftitah bil fatihah, qiro’atul qur’an, shalawat, tahlil, ceramah pengasuh, dan do’a. Shalawat yang diciptakan oleh K.H.R. Asnawi yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan shalawat asnawiyyah menjadi satu-satunya shalawat yang selalu digaungkan dalam majlis-majlis ta’lim K.H.R. Asnawi. Gemuruh suara shalawat asnawiyyah dari para peserta pengajian tersebut dapat membangkitkan semangat perjuangan dan mencintai tanah air Indonesia. Salah satu bait dalam shalawat asnawiyyah “aman aman aman Indonesia Raya aman”, yang artinya semoga Negara Indonesia aman selamanya.

Menurut cerita lisan Ibu Hj. Sunaifah Akmal (w. 2017), setiap selesai mengasuh pengajian sanganan K.H.R. Asnawi selalu dijamu di kediaman salah seorang pengurus Masjid Agung Kudus pada waktu, yaitu Kiai Washil. Rumah kediaman Kiai Washil berada di sebelah barat Masjid Agung Kudus. Dalam penjamuan tersebut Kiai Washil selalu menyuguhi makanan kesukaan K.H.R. Asnawi, yaitu sate kambing dan gule buatan Pak Mu’in yang berdagang di sebelah utara masjid. Penjamuan istimewa Kiai Washil tersebut karena K.H.R. Asnawi dianggap sebagai tamu sekaligus ulama atau kiai besar waktu itu yang harus dimuliakan. Terkadang Kiai Washil juga membawakan pulang sate dan gule kepada K.H.R. Asnawi untuk keluarganya di rumah.

Selain mendirikan majlis ta’lim sanganan, K.H.R. Asnawi juga mendirikan majlis ta’lim pitulasan di Majid al-Aqsha Menara Kudus. Kedua majlis ta’lim tersebut sangat melegenda dan dikenang oleh masyarakat Kudus. Setelah K.H.R. Asnawi wafat, ada beberapa kiai besar yang pernah menjadi pengasuh demi keberlangsungan kedua majlis ta’lim tersebut. Di antaranya K.H. Bisri Mustofa, K.H. Yasin Blitar, K.H. Muhammadun Pati, dan masih banyak lagi para kiai yang lain. Namun sayang, majlis ta’lim sanganan saat sekarang sudah tidak aktif lagi. Seingat penulis ketidakaktifan sekitar tahun 1980-an. Sedang pengajian pitulasan yang semula berbentuk pengajian umum bersifat ceramah sudah berganti bentuk menjadi pengajian dialogis atau seminar yang diselenggarakan setiap bulan Ramadhan.

Semoga bermanfaat Kudus, 1 Muharram 1446 H.

Oleh – (Syekh Abdul Qodir al-Jilani)

Tuesday, November 6th, 2012 |

Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah,
lalu penuhi hatimu dengan Allah.
Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya,
supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu,
setelah itu keluar,
untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu,
kamu harus berjuang
dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga
dan dalam tempo kapanpun juga.

(Syekh Abdul Qodir al-Jilani)

Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh

 Selamat datang di website keluarga besar KH. Imam Haromain - Kudus, https://www.haromain.org.
Semoga dengan adanya media dan forum di internet untuk silaturohmi dan diskusi akan menambah erat dan kenal dalam hubungan kekeluargaan kita semua. Amin.


Wassalamu'alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh
Cari Berita :



  Facebook groups "Keluarga.Haromain"